Tinggal di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) yang kaya akan situs-situs bersejarah membuat saya penasaran
untuk mengunjunginya. Keadaan ini didukung, karena saat ini saya kuliah di
Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan
Sejarah sehingga membuat saya berambisi untuk mengeksplorasi candi-candi kecil
yang jarang diketahui oleh masyarakat luas dan mencoba menerapkan ilmu-ilmu
yang sudah didapatkan di dalam perkuliahan.
Candi Gebang, Sleman Yogyakarta |
Seperti biasanya kebanyakan
masyarakat baik dari dalam maupun luar Daerah Yogyakarta jika mengunjungi candi
hanya seputar Candi Prambanan, Candi Sewu dan Candi Borobudur. Sebetulnya, di
daerah ini masih banyak menyimpan situs percandian yang tidak kalah menarik
untuk dikunjungi seperti Candi Gebang, Candi Abang, Candi Ijo dan Candi Barong
yang sudah saya kunjungi. Walaupun candi tersebut kecil, saya senang untuk
mengetahui lebih banyak tentang candi itu ditambah biaya retribusi atau tiket
masuknya yang murah hanya Rp. 2000 bagi orang dewasa dan Rp. 1000 untuk
anak-anak, bahkan ada beberapa situs sejarah seperti Candi Abang, Candi Ijo dan
Candi Barong yang tiket masuknya gratis. Kondisi seperti ini sangat tidak
memberatkan untuk pengujung yang ingin datang ke situs tersebut.
Mungkin bagi mahasiswa seperti saya
yang suka mengeksplorasi situs-situs bersejarah khususnya candi, dapat membantu
saya untuk mengembangkan teori-teori yang sudah saya pelajari selama ini.
Selain itu, saya juga bisa mengerti sejarah kapan berdirinya candi-candi tersebut
dan siapa yang mendirikan, serta tidak hanya mengetahui candi-candi besar yang
sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat luas tetapi mencoba juga
mengeksplorasi candi-candi kecil yang memiliki nilai-nilai sejarah yang tinggi.
Kesempatan seperti inilah yang saya
tunggu-tunggu, karena untuk melakukan sebuah penjelajahan atau eksplorasi
sebuah tempat tertentu sangatlah susah bagi mahasiswa untuk mencari waktu yang
pas. Hal ini dikarenakan waktu kuliah yang sangat padat dan tidak bisa
santai-santai ataupun melakukan sebuah mengeksplorasi. Saat liburan semester
seperti inilah, saya sangat memanfaatkan untuk berkunjung ke situs candi-candi
yang kecil di daerah domisili saya berada. Jadi, tidak hanya liburan semata,
tetapi sekaligus dapat belajar secara langsung di lapangan dan tentunya dapat
menambah pengalaman baru bagi saya.
Lewat mengeksplorasi candi, kita
sebagai Warga Negara Indonesia dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan
menghargai kekayaan sejarah yang ada di negara kita. Selain itu, kita juga
dapat mempromosikan atau mengenalkan tempat-tempat bersejarah kepada khalayak
ramai agar seluruh warga Indonesia mengetahui tempat-tempat menarik yang ada
disekitar mereka tanpa merogoh kocek yang dalam.
Bagi seorang mahasiswa Pendidikan
Sejarah seperti saya, dapat mengeksplorasi sebuah situs percandian yang jarang
dikunjungi oleh masyarakat luas merupakan sebuah kebanggaan. Hal itu
dikarenakan tidak semua orang mengetahui situs bersejarah yang pernah saya
kunjungi. Untuk itu saya ingin mencoba memberitahu dan mengajak masyarakat
untuk berkunjung ke situs bersejarah ini.