Rabu, 20 Januari 2016

Eksplorasi Candi Kecil di Yogyakarta


            Tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang kaya akan situs-situs bersejarah membuat saya penasaran untuk mengunjunginya. Keadaan ini didukung, karena saat ini saya kuliah di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Sejarah sehingga membuat saya berambisi untuk mengeksplorasi candi-candi kecil yang jarang diketahui oleh masyarakat luas dan mencoba menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapatkan di dalam perkuliahan.
Candi Gebang, Sleman Yogyakarta
            Seperti biasanya kebanyakan masyarakat baik dari dalam maupun luar Daerah Yogyakarta jika mengunjungi candi hanya seputar Candi Prambanan, Candi Sewu dan Candi Borobudur. Sebetulnya, di daerah ini masih banyak menyimpan situs percandian yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi seperti Candi Gebang, Candi Abang, Candi Ijo dan Candi Barong yang sudah saya kunjungi. Walaupun candi tersebut kecil, saya senang untuk mengetahui lebih banyak tentang candi itu ditambah biaya retribusi atau tiket masuknya yang murah hanya Rp. 2000 bagi orang dewasa dan Rp. 1000 untuk anak-anak, bahkan ada beberapa situs sejarah seperti Candi Abang, Candi Ijo dan Candi Barong yang tiket masuknya gratis. Kondisi seperti ini sangat tidak memberatkan untuk pengujung yang ingin datang ke situs tersebut.
            Mungkin bagi mahasiswa seperti saya yang suka mengeksplorasi situs-situs bersejarah khususnya candi, dapat membantu saya untuk mengembangkan teori-teori yang sudah saya pelajari selama ini. Selain itu, saya juga bisa mengerti sejarah kapan berdirinya candi-candi tersebut dan siapa yang mendirikan, serta tidak hanya mengetahui candi-candi besar yang sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat luas tetapi mencoba juga mengeksplorasi candi-candi kecil yang memiliki nilai-nilai sejarah yang tinggi.
            Kesempatan seperti inilah yang saya tunggu-tunggu, karena untuk melakukan sebuah penjelajahan atau eksplorasi sebuah tempat tertentu sangatlah susah bagi mahasiswa untuk mencari waktu yang pas. Hal ini dikarenakan waktu kuliah yang sangat padat dan tidak bisa santai-santai ataupun melakukan sebuah mengeksplorasi. Saat liburan semester seperti inilah, saya sangat memanfaatkan untuk berkunjung ke situs candi-candi yang kecil di daerah domisili saya berada. Jadi, tidak hanya liburan semata, tetapi sekaligus dapat belajar secara langsung di lapangan dan tentunya dapat menambah pengalaman baru bagi saya.
            Lewat mengeksplorasi candi, kita sebagai Warga Negara Indonesia dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan menghargai kekayaan sejarah yang ada di negara kita. Selain itu, kita juga dapat mempromosikan atau mengenalkan tempat-tempat bersejarah kepada khalayak ramai agar seluruh warga Indonesia mengetahui tempat-tempat menarik yang ada disekitar mereka tanpa merogoh kocek yang dalam.

            Bagi seorang mahasiswa Pendidikan Sejarah seperti saya, dapat mengeksplorasi sebuah situs percandian yang jarang dikunjungi oleh masyarakat luas merupakan sebuah kebanggaan. Hal itu dikarenakan tidak semua orang mengetahui situs bersejarah yang pernah saya kunjungi. Untuk itu saya ingin mencoba memberitahu dan mengajak masyarakat untuk berkunjung ke situs bersejarah ini.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Blog